PORDA KABUPATEN BANTAENG





Bantaeng, 11/9 – 2014 – Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sulsel Unggul Attas optimistis cabang renang Sulsel bisa berbicara banyak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2016 mendatang.

Dari ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Bantaeng, kami melihat banyak atlet berbakat yang muncul dari daerah, katanya usai menyerahkan medali kepada perenang di Kolam Renang Andi Pawelloi Bantaeng, Kamis (11/9).

Unggul yang didampingi pengurus PRSI Sulsel mengatakan, kejuaraan ini mampu meningkatkan prestasi bibit-bibit renang dari daerah.
Ia kemudian menyebut perenang dari Kabupaten Kepulauan Selayar yang meraih beberapa emas.

‘’Selama ini, kejuaraan renang biasanya didominasi perenang Makassar, tapi di ajang Porda kita lihat banyak perenang berbakat dari daerah,’’ terangnya.

Karena itu, PRSI akan membuat program untuk meningkatkan prestasi perenang di seluruh daerah. Program tersebut dipastikan akan memacu atlet renang di daerah, tambahnya.

Tentang jatuhnya dominasi perenang dari Kota, terutama Makassar, Unggul yang juga Direktur PT Semen Tonasa mengatakan, hal itu menjadi bukti bahwa prestasi pun bisa muncul dari daerah.

Untuk menggairahkan atlet renang di daerah PRSI akan mendorong perbaikan fasilitas penunjang kolam-kolam yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Selain itu, perenang andalan Sulsel, Alamsyah juga akan dikirim ke Jepang untuk berlatih intensif, terutama pada nomor yang menjadi unggulan Alamsyah yakni pada gaya bebas 50 dan 100 meter serta gaya ganti, tandasnya.(hms)
Selengkapnya …



Bantaeng, 11/9 – 2014 – Atlet renang Kabupaten Kepulauan Selayar berhasil mendominasi perolehan medali emas di cabang tersebut.
Perenang wanita Sitti Nurhaliza tampil mengesankan dengan menguasai sejumlah nomor yang dipertandingkan di Kolam Renang A Pawelloi Be’lang, Kamis (11/9).

Nurhaliza meraih emas dari gaya kupu-kupu mengungguli Claudia PR Halim dari Tana Toraja di tempat kedua serta perenang tuan rumah Nurhikma yang hanya mampu meraih perunggu.

Demikian pula untuk gaya ganti perorangan putri, Nurhaliza mengatasi perenang Kabupaten Bone Nurul Ainun Hary di tempat kedua dan Claudia PR Halim dari Tana Toraja di tempat ketiga serta perenang Kabupaten Sinjai Nurfa Inayah Nurul di tempat keempat.
Dibagian putra, final gaya ganti perorangan untuk 200 meter juga dimenangkan perenang Kabupaten Kepulauan Selayar atas nama Ridho P Nasution.

Di tempat kedua diraih perenang Tana Toraja Caleb Nandito yang mendapat medali perak dan Muh Al Andrian dari Kabupaten Luwu di tempat ketiga memperoleh medali perunggu.

Untuk nomor 200 meter gaya kupu-kupu, perenang Kabupaten Kepulauan Selayar, Reskianto kembali berjaya mengungguli lawan-lawannya.

Reskianto mengungguli perenang Makassar A Eko Saputra yang hanya mampu meraih medali perak dan perenang tuan rumah Arifuddin memperoleh medali perunggu.(hms)
Selengkapnya …


Bantaeng, 11/9 – 2014 – Pelari tuan rumah Kabupaten Bantaeng yang lolos pada final lari 800 meter putra, Rudi gagal merebut medali emas di cabang yang dilombakan di Stadion Lamalaka, Kamis (11/9).
Rudi hanya mampu berlari dengan catatan waktu 2:23.55 dan berada pada urutan 6, jauh di bawah catatan waktu atlet Kabupaten Maros, Sumarlin yang mencatat 2:13.70.
Dengan demikian, Kabupaten Maros merebut medali emas pada nomor lari 800 meter putra disusul Maikel Anatototy (Makassar) yang memperoleh medali perak serta Syarifuddin (Tana Toraja) medali perunggu.
Urutan keempat, direbut Alfian Halba juga dari Tator, disusul Leonardo (Maros), Rudi (Bantaeng), Arif (Makassar) dan Muh Wahab Ikbal (Bulukumba).
Di bagian putri, atlet Palopo, Lismawati Ilang berhasil merebut emas dengan catatan waktu 2:30.27, disusul Asnida Aras (Wajo) yang memperoleh medali perak dengan catatan waktu 2:41.11.
Medali perunggu direbut Nasirah (Gowa) dengan catatan waktu 2:41.63. Tempat keempat diduduki atlet tuan rumah Bantaeng Sumarni (2:50.04).
Urutan kelima atlet Tana Toraja Afri Elista Bunga dengan catatan waktu 2:52.82, disusul atlet Sinjai, Mirna (2:57.65), atlet Makassar Wati Pelemmai (2:58.36) dan Irawati Paelongan (Tator) catatan waktu 3:14.03.   
Cabang atletik untuk lomba lari 800 meter putra/putri ini gagal memecahkan rekor Porda dan rekor nasional.
Rekor Porda lari 800 meter putra dipegang Ahmad sejak tahun 1985 dengan catatan waktu 2:00.10, sedang di bagian putri dipegang Sabrina sejak 2006 dengan catatan waktu 2:25.32.
Rekor nasional putra juga masih tetap dipegang Alexander Resmol yang diraih sejak tahun 1995 dengan catatan waktu 1:49.93 dan putri dipegang Ester Suma sejak 1993 dengan catatan waktu 2:06.11.(hms)
Selengkapnya …


Bantaeng, 11/9 – 2014 – Pelari putri Kabupaten Luwu atas nama Fitri mempersembahkan 2 medali emas.
Pelari Sulsel kelahiran 1997 itu merebut emas pertama pada nomor lari 10 ribu meter yang dihelat di Stadion Lamalaka, Rabu (10/9) dan emas kedua diraih pada nomor 5000 meter yang dilaksanaka di tempat yang sama, Kamis (11/9).
Anak kelima (8 bersaudara) pasangan Siman dan Maria yang kini duduk di kelas 3 SMA Negeri 22 Makassar jauh meninggalkan lawan-lawannya dengan catatan waktu 45,48 menit pada nomor 10 ribu meter dan catatan waktu 21,46 menit ketika berlari untuk nomor 5000 meter.
Medali perak untuk nomor 5000 meter direbut pelari Kepulauan Selayar, Andi Desrianti dengan catatan waktu 22,55 menit dan medali perunggu diraih Herlianti Sembona L dari Tana Toraja dengan catatan waktu 23,22 menit.
Pelari Kabupaten Takalar Dewi Suharneni berada di urutan keempat dengan catatan waktu 24,22 menit, disusul Nur Lina Sari (Gowa), Nurhalimah (Sinjai) dan Sri Rahayu (Palopo).
Pelari tuan rumah Bantaeng berada di urutan ke-7, disusul Hardianti dari Kabupaten Luwu.
Cabang ini juga gagal mencetak rekor Porda yang masih dipegang Novia Angraeni sejak 2006 dengan catatan waktu 19;43.32 dan rekor nasional atas nama Triyaningsih sejak tahun 2007 dengan catatan waktu 15:54.32.(hms)
Selengkapnya …


Bantaeng, 11/9 – 2014 – Pelari putri Kabupaten Luwu atas nama Fitri mempersembahkan 2 medali emas.
Pelari Sulsel kelahiran 1997 itu merebut emas pertama pada nomor lari 10 ribu meter yang dihelat di Stadion Lamalaka, Rabu (10/9) dan emas kedua diraih pada nomor 5000 meter yang dilaksanaka di tempat yang sama, Kamis (11/9).
Anak kelima (8 bersaudara) pasangan Siman dan Maria yang kini duduk di kelas 3 SMA Negeri 22 Makassar jauh meninggalkan lawan-lawannya dengan catatan waktu 45,48 menit pada nomor 10 ribu meter dan catatan waktu 21,46 menit ketika berlari untuk nomor 5000 meter.
Medali perak untuk nomor 5000 meter direbut pelari Kepulauan Selayar, Andi Desrianti dengan catatan waktu 22,55 menit dan medali perunggu diraih Herlianti Sembona L dari Tana Toraja dengan catatan waktu 23,22 menit.
Pelari Kabupaten Takalar Dewi Suharneni berada di urutan keempat dengan catatan waktu 24,22 menit, disusul Nur Lina Sari (Gowa), Nurhalimah (Sinjai) dan Sri Rahayu (Palopo).
Pelari tuan rumah Bantaeng berada di urutan ke-7, disusul Hardianti dari Kabupaten Luwu.
Cabang ini juga gagal mencetak rekor Porda yang masih dipegang Novia Angraeni sejak 2006 dengan catatan waktu 19;43.32 dan rekor nasional atas nama Triyaningsih sejak tahun 2007 dengan catatan waktu 15:54.32.(hms)
Selengkapnya …


Bantaeng, 11/9 – 2014 – Pelari tuan rumah Kabupaten Bantaeng, Amran Maulana gagal mempersembahkan medali emas untuk nomor lari 200 meter putra.
Amran Maulana berada jauh di bawah pelari Kota Makassar Ardiansyah yang merebut medali emas dengan catatan waktu 23,75 detik pada lomba yang dilaksanakan di Stadion Lamalaka, Kamis (11/9).
Medali perak direbut Bastian dari Kabupaten Wajo dengan catatan waktu 23.95 detik, disusul Juanda Wira Wardhana juga pelari dari Kota Makassar dengan catatan waktu 24,29 detik.
Posisi keempat direbut pelari Kabupaten Jeneponto, Muh Nur Ilham P (24,70 detik) dan Amran Maulana (Bantaeng) di urutan kelima dengan catatan waktu 25,10 detik.
Urutan 6 lomba lari 200 meter putra direbut Ahmad Dani (Luwu), disusul Rival Heo Foggi (Luwu Utara) dan Asrul (Pangkep).
Di bagian putri, pelari asal Kabupaten Barru, Hasruni berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 28,25 detik, medali perak Sinta Paelongan (Tator) catatan waktu 29,01 detik dan medali perunggu direbut Riska Saputri (Sinjai) dengan catatan waktu 29,35 detik.
Pelari putri Kota Makassar Ipa Sari Kadi berada di urutan keempat dengan catatan waktu 29,63 detik, disusul Sri Wahyuni M (Takalar), Wahida dan Sri Ningrum Anggrainy (Sidrap) dan Tri Wardani Hamid (Makassar).
Cabang lari 200 meter putra dan putri ini gagal memecahkan rekor Porda maupun rekor nasional. Rekor Porda Putra dipegang Bobby Nur sejak 1995 dengan catatan waktu 22,09 detik.
Sedang Rekor Nasional dipegang Suryo Agung Wibowo sejak tahun 2007 dengan catatan waktu 20,76 detik.
Untuk rekor Porda Putri dipegang Rosmiati sejak tahun 2002 dengan catatan waktu 26,66 detik dan rekor nasional dipegang Irene Truitje Josep sejak tahun 1999 dengan catatan waktu 23,86 detik.(hms)  
Selengkapnya …

Bantaeng, 11/9 – 2014 – Atlet lempar cakram putra Kabupaten Sidenreng Rappang Muhammad Hasyim berhasil meraih medali emas untuk daerahnya setelah melempar cakram sejauh 32,46 meter pada lomba atletik lempar cakram putra di Stadion Lamalaka, Kamis (11/9).
Dengan lemparan sejauh itu, Muhammad Hasyim belum mampu memecahkan rekor Porda yang dipegang Gulham Ishak sejak tahun 2010 dengan lemparan sejauh 32,99 meter.
Rekor nasional di cabang ini juga masih dipegang Ismail Sroyer sejak tahun 1997 dengan lemparan sejauh 49,86 meter.
Medali perak untuk lempar cakram putra direbut atlet Kota Makassar Andi Canra Irawan dengan lemparan 29,92 meter, medali perunggu diraih Anugrah Alamsyah dari Tana Toraja.
Atlet lempar cakram tuan rumah, Abd Asis berada di tempat keempat dengan lemparan sejauh 24,32 meter, disusul Yohanis Pamasan (Tator) dengan lemparan sejauh 23,89 meter dan Sugianto dari Kabaupaten Luwu Utara dengan lemparan sejauh 20,88 meter.(hms)
Selengkapnya …


Bantaeng, 11/09 – 2014 -  Atlet Kabupaten Sinjai, Rahmatiah berhasil memecahkan rekor Pekan Olahraga Daerah (Porda) untuk nomor Lompat Tinggi putrid pada lomba yang dilaksanakan di Stadion Lamalaka, Kamis (11/9).
Rahmatiah melompat dengan ketinggian 1,45 meter, sementara rekor Porda yang tercatat atas nama Surianti yang diciptakan pada 15 September 2006 hanya setinggi 1,38 meter.
Atas prestasi tersebut, Rahmatiah menyumbangkan 1 medali emas di nomor ini. Medali perak diraih atlet lompat tinggi putrid Kabupaten Luwu Utara Ida Pratiwi dengan tinggi lompatan 1,35 meter.
Tempat ketiga diduduki empat orang atlet yang masing-masing memperoleh lompatan setinggi 1,25 meter. Keempat atlet tersebut Herlina Kiki dari Sidrap, Indra (Wajo), Audyah Nanda Prati (Bulukumba) dan Miftahul Rahma (Luwu).
Atlet lompat tinggi Kabupaten Luwu Utara atas nama Widiawati hanya mampu melompat setinggi 1,20 meter dan atlet Sidrap, Reski hanya 1,15 meter.
Sementara atlet tuan rumah Citra Ekawati gagal dalam nomor lompat tinggi putri.(hms) 
Selengkapnya …